A.
Tentang Film
a.
Sinopsis
Jean, pelayan hotel yang menawan jatuh cinta
dengan wanita petualang, Irene, yang sangat mencintai gaya hidup bermewahan.
Ketika kenyataan terungkap, Irene pergi menjauhi Jean. Si malang Jean pun mengikutinya
ke luar kota hingga mengadopsi gaya hidup Irene dengan cara apapun. Sampai pada
akhirnya mereka menyadari bahwa cinta tidak diukur dari seberapa kaya pasangan
kita.
b.
Sutradara:
Pierre Salvadori
c.
Penulis
Skenario: : Pierre Salvadori dan Benoit Graffin
B.
Nilai
Intrinsik
a.
Tokoh dan
penokohan:
1.
Gad Elmaleh sebagai Jean Simon
Sosok pria muda menawan dan pekerja keras yang bekerja
menjadi pelayan di sebuat bar hotel.
Sifatnya yang polos, membuat ia mudah jatuh cinta pada gadis yang
baru ia lihat di bar di tempat ia bekerja. Demi cintanya, ia rela berkorban
melakukan apa saja, meskipun harus menjatuhkan harga dirinya. Sampai pada
puncak gengsinya ia harus menutupi kenyataan bahwa ia miskin dan harus
berpura-pura kaya.
2.
Audrey
Tautou sebagai
Irene
Sosok gadis muda yang cantik serta sangat suka kemewahan.
Kelihaiannya menjadi wanita penggoda membuat banyak pria mudah
mencintainya. Tapi sayangnya, sifatnya yang licik dan gila materi
membuat ia gagal berkali-kali dalam kisah cintanya.
3.
Marie-christine
Adam sebagai
Madelaine
Kekasih sementara Jean yang amat sangat baik serta kaya raya.
Ia jatuh cinta pada pria yang usianya jauh dibawahnya, membuat ia rela
berkorban demi mendapatkan cintanya. Loyalitasnya membuat Jean betah
dengannya. Usianya yang cukup matang membuat ia bijaksana dalam
memutuskan pilihan. Saying sekali sifat naifnya hanya dimanfaatkan.
4.
Vernon
Dobtcheff sebagai
Jacques
Kekasih sementara Irene di Biarritz yang kaya raya. Terlalu bodoh
dan tua, ia pun dimanfaatkan oleh sosok Irene.
5.
Jacques
Spiessere sebagai
Gilles
Kekasih sementara Irene di Cote d’Azur yang sangat baik, penyayang serta kaya raya.
b.
Tema
Cinta; inti
film ini menceritakan bagaimana sebuah cinta hadir, bagaimana seseorang
terkhianati oleh cintanya dan bagaimana polos dan bodohnya pria saat jatuh
cinta.
Sosok Jean yang sangat
cinta buta terhadap Irene merelakan apa saja yang ia punya demi mendapatkan
balasan perasaan dari Irene. Uangnya telah habis untuk menuruti apa yang Irene
minta. Contohnya pada scene disamping pada detik 42:53, sisa uang Jean yang
hanya 10euro ia relakan untuk membayar demi ada waktu bersama Irene.
c.
Alur
Maju: Dalam
film ini alurnya sangat terstruktur menceritakan bagaimana awal pertemuan
Jean dan Irene di sebuah bar, kemudian apa konflik yang mereka hadapi
yaitu ketika Jean jatuh miskin dan Irene tidak mau lagi dengannya, hingga
sampai pada klimaks dimana mereka saling berbuat licik dengan pasangannya
masing-masing demi mendapatkan kebahagiaan materi. Dan sampai sebuah
penyelesaian dimana akhirnya Irene dan Jean sadar, bahwa cinta itu hadir dari
hati mereka tanpa syarat apapun meski keduanya tak punya harta sepeserpun.
d.
Latar
1.
Latar
Tempat:
-
Sebuah kamar hotel Mewah di Biarritz
-
Sebuah hotel mewah di Cote d’Azur
-
Restoran mahal di wilayah Nice
-
Di taman kota
2.
Latar Waktu
-
Pagi
-
Siang
-
Malam
3.
Latar
Suasana
Dalam film ini digambarkan suasana kota Prancis dan Nice pada tahun
2006/2007 dengan gaya hidup modern dan hedonisme.
C.
Nilai Apresiasi
1.
Nila Moral: Pesan yang dapat kita ambil dari film ini adalah, sebesar apapun
keinginanmu untuk menjauhi seseorang yang kamu cintai, pada akirnya kamu akan
kembali. Seburuk apapun dia, semlarat apapun dia, hatimu akan kembali
kepadanya. Jangan menilai seseorang dari materi saja, karena hati baik adalah
yang utama dalam hidup.
2.
Nilai
Hiburan
Yang menarik dari film ini adalah kisah mereka yang rumit dan asyik.
Perilaku Jean yang tidak kaku dan penuh perjuangan membuat penonton ingin terus
melihat film ini. Begitu juga sifat licik Irene yang mengesalkan membuat
penonton gemas. Bagaimana mereka saling membuat cemburu adalh iburan tersendiri
dalam film ini.
Kritik :
Sebaiknya karakter Jacques lebih diperlihatkan karena Jacques hanya
berperan sedikit dalam film tersebut, sehingga penonton sedikit bingung
sebenarnya Jacques ini adalah siapa, peranya seperti apa,lalu lebih baik peran
pembantu laki-laki yang ada di sebuah restaurant sebaiknya dihapus saja karena
akan membuat cerita film ini menjadi bertele-tele. Dan, tempat cerita hanya
dominan di dalam hotel saja sehingga penonton merasa bosan dan jenuh.
D.
Mis-en Scene
Pada menit ke 00:03:36, scene ini terjadi pada siang hari
yang menunjukkan bahwa pemeran laki – laki yang bernama Jean sedang melakukan
pekerjaannya sebagai pelayan hotel dengan menggunakan setelan jas dan sepatu
pantofel. Jean berusaha tampil professional dengan melayani customer dengan sangat baik. Dalam
adegan ini teknik framing yang digunakan yaitu Long Shot.
Bagi sebagian orang, mungkin melakukan pekerjaan seperti
yang dilakukan oleh tokoh tersebut adalah pekerjaan yang kurang prestisius,
karena harus melayani orang lain. Namun, tokoh tersebut menjalaninya dengan
santai dan menikmati pekerjaannya tersebut, dan tetap bersikap baik dan ramah
kepada pelanggannya.
Gambar 1.2 :
Pada menit 00:25:38 scene ini menunjukkan bahwa pemeran
wanita yang bernama Irene kecewa terhadap Jean yang telah membohonginya.
Konflik terjadi pada saat mereka berada di dalam kamar hotel dan datanglah
segerombolan tamu yang ternyata akan menginap di kamar itu. Scene ini
menggunakan teknik framing medium long shot.
Dalam scene ini diceritakan bahwa si laki-laki ingin
berpura-pura terlihat kaya di depan sang wanita, hingga ia berbohong dengan
mengatakan bahwa salah satu kamar hotel itu adalah kamar yang disewanya,
padahal kamar itu adalah kamar kosong yang harusnya ia bersihkan dan ia tata,
karena akan ada tamu yang datang. Dan ketika pasangan itu sedang menggunakan
kamar itu, tamu yang telah memesan kamar itupun datang. Sontak saja hal
tersebut membuat semua orang menjadi bertingkah canggung. Terutama sang wanita
yang merasa malu sekaligus marah yang terlihat dari dialog yang ia ucapkan
yaitu “Sialan, aku tidak percaya ini.” Wanita tersebut mengatakan kalimat
tersebut sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, lalu bangkit,
memunguti pakaiannya di lantai, dan memakai pakaiannya lagi.
Dari adegan ini, dapat kita ketahui bahwa seorang laki-laki
harus menjadi kaya dan banyak uang jika ingin membuat seorang wanita terkesan.
Dan seorang wanita dalam menjalin hubungan juga tidak memandang cinta, namun
memandang harta, sebanyak apa harta yang dimiliki seorang laki-laki. Hal
tersebut juga sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana lebih
banyak wanita hanya mengejar harta seorang laki-laki daripada mengejar
cintanya, sedangkan laki-laki harus memamerkan hartanya dan harus menjadi kaya
jika ingin mendapatkan hati seorang wanita.
Gambar 1.3
Pada menit ke 00:39:28, terdapat adegan dimana sang wanita baru
saja pulang setelah berbelanja pakaian menggunakan kartu kredit milik si
laki-laki. Pada adegan tersebut, ada saat pengambilan gambar dimana sang wanita
membuang label harga dari pakaian-pakaian yang baru saja dibelinya ke tempat
sampah. Lalu kamera mengambil gambar label-label harga yang dibuang di tempat
sampah tersebut dengan teknik extreme close up, untuk menampilkan dengan jelas
harga-harga pakaian yang baru saja dibeli sang wanita menggunakan kartu kredit
milik si laki-laki. Hal tersebut bertujuan untuk membuat penonton dapat melihat
dengan jelas bahwa harga pakaian yang dibeli sang wanita sangatlah mahal, dan
juga yang dibeli tidak hanya satu barang saja, namun cukup banyak barang yang
dibeli wanita tersebut. Dari adegan tersebut, penonton dapat menilai bahwa sang
wanita sangatlah boros dan memanfaatkan uang milik si laki-laki yang
tergila-gila padanya, untuk berbelanja dan foya-foya.
Gambar 1.4
Pada adegan di menit 00:42:53, dapat dilihat bahwa si laki-laki
memberikan uang 1 dollar dan meminta kepada sang wanita untuk tetap tinggal
selama 10 detik lagi, supaya si laki-laki dapat memandangi sang wanita untuk
sesaat. Adegan tersebut diambil dengan menggunakan teknik medium close up,
dengan menunjukkan si laki-laki yang menunjukkan uang 1 dollar pada sang
wanita.
Pada adegan tersebut terlihat bahwa si laki-laki sangat
mencintai sang wanita, tidak peduli berapa banyak uangnya yang telah hilang
karena digunakan oleh sang wanita untuk berbelanja dan foya-foya. Laki-laki itu
bahkan masih merelakan uang 1 dollar terakhirnya hanya untuk menahan sang
wanita untuk tetap tinggal 10 detik saja. Hal tersebut terlihat dari dialog
yang diucapkan sang tokoh laki-laki “10 detik lagi” sambil mengacungkan uang 1
dollar tersebut. Dapat kita lihat pula ekspresi si laki-laki yang nampak tulus
benar-benar menginginkan sang wanita tetap tinggal.
Gambar 1.5
Pada menit ke 1:19:30
Irene sedang berpamitan dengan Jean bahwa ia akan pergi ke tempat yang jauh.
Ketika ia mengatakan “jadi… selamat tinggal” mimik wajah keduanya seakan mereka
tidak ingin terpisahkan, Irene dan Jean sempat ingin meneteskan air mata namun
mereka tetap ingin terlihat tegar.Di dalam lubuk hati mereka berdua sebenarnya
mereka saling mencintai satu sama lain. Pengambilan gambar yang memperlihatkan mereka
berdua dalam posisi berhadapan dapat disimpulkan bahwa mereka sedang bersedih
hati.
Gambar 1.6
Pada menit ke 1:28:48
Irene dan Jean sedang melakukan dansa, dari gambar tersebut dalam disimpulkan
bahwa mereka berdua mulai suka satu sama lain. Tatapan mata Irene dapat
terlihat jelas dia sangat mencintai Jean. Mereka saling mendekatkan diri
terutama muka untuk lebih menonjolkan bahwa mereka sangat nyaman sedang
berdansa berdua. Pengambilan gambar
dengan memperbesar daerah muka dapat memperjelas bahwa mereka sedang dalam
keadaan kasmaran.
Gambar 1.7
Pada menit ke 1:33:55,
terdapat adegan Madeleine marah terhadap Jean yang telah menggoda beberapa
wanita di sebuah pesta. Jean meminta maaf, tapi ia juga mengatakan bahwa ia
sudah tak bisa lagi bersama Madeleine, walaupun Madeleine telah menggunakan
hartanya untuk memberikan segala yang dibutuhkan Jean. Namun ternyata bagi
Jean, harta tidak membuatnya cinta pada Madeleine. Ia tetap mencintai Irene. Hal
itu terlihat dari dialog Madeleine “Sepertinya pria sepertimu tidak bisa
dibeli. Bahkan olehku.” Dialog tersebut menunjukkan bahwa Madeleine menyadari
bahwa ia tidak bisa ‘membeli’ hati Jean dengan hartanya, walaupun ia orang
terkaya sekalipun. Ia tidak bisa mendapatkan hati Jean hanya dengan menyerahkan
hartanya. Karena hati Jean sudah tertambat pada Irene, wanita yang dicintainya.
Adegan tersebut terjadi
di sebuah pesta, terlihat Jean menggunakan setelan jas yang formal, lalu
Madeleine menggunakan gaun, perhiasan, dan make up, menunjukkan bahwa pesta
tersebut adalah pesta formal yang mengundang orang-orang kaya. Adegan tersebut
diambil dengan menggunakan teknik medium close up dengan fokus utama di kamera adalah
Madeleine yang mengatakan dialog pada paragraf sebelumnya sambil menatap Jean
dengan tajam. Sedangkan posisi Jean membelakangi kamera, yang terlihat
kepalanya sedikit menunduk karena dimarahi oleh Madeleine.
Gambar 1.8
Pada menit ke 1:40:27
akhirnya Irene menemukan cinta sejatinya yaitu Jean. Irene sadar bahwa cinta
tak harus dengan materi, dengan Jean yang berkecukupan Irene sudah merasa
bahagia. Pengambilan gambar yang memperlihatkan Jean dan Irene sedang menaiki
sepeda motor dapat disumpulkan bahwa Irene menerima Jean apa adanya meskipun
Jean tidak mempunyai mobil ataupun orang kaya.
Nama anggota
kelompok:
Dwi Elok Yunitasari
Fifi Refa Ayuni
Sabrina Anadya Ibadi
Syifa Shara Salsabila