1. Laki-laki mengurus anak
Dalam film ini, mulai di detik 45, seperti yang ditampilkan di gambar 1.1 terlihat pemeran utama dalam film tersebut, yang seorang laki-laki, sedang mendorong kereta bayi. Kemudian pemeran utama membawa anaknya ke sebuah penitipan balita. Terlihat disini bahwa kegiatan membawa anak ke penitipan menjadi kegiatan sehari-hari dari pemeran utama, karena sang pemeran utama terlihat sangat santai dan terbiasa ketika membawa anaknya ke penitipan. Padahal di dunia nyata, kegiatan mengurus anak merupakan tugas keseharian dari seorang perempuan atau ibu. Namun dalam film ini justru laki-laki atau ayah yang mengurus anak. Teknik framing yang digunakan adalah long shot untuk menampilkan laki-laki itu beserta kereta bayi yang didorongnya. Dari teknik ini pula dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitarnya seperti sebuah perumahan. Pakaian yang digunakan oleh pemeran utama tersebut juga pakaian santai, yang menunjukkan bahwa dia tidak bekerja.
Gambar 1.1, pemeran utama yang seorang laki-laki mendorong kereta bayi
2.
Perempuan tak malu bertelanjang dada
Dalam gambar 1.2 dan 1.3 terlihat bahwa perempuan tak malu
bertelanjang dada. Para perempuan itu terlihat santai dan biasa saja ketika
jogging dengan bertelanjang dada. Padahal dalam dunia nyata yang biasanya
bertelanjang dada itu kaum laki-laki. Dari teknik framing menggunakan medium long shot untuk menampilkan bagaimana para perempuan tersebut nampak biasa saja bertelanjang dada di jalan dan di depan laki-laki. Selain itu, di gambar 1.2 terlihat bahwa badan tokoh perempuan menghadap ke arah kamera, sedangkan pemeran laki-laki membelakangi kamera, disini terlihat fokus dari frame ini adalah untuk menampilkan tokoh perempuan yang biasa saja bertelanjang dada di depan laki-laki. Begitupun di gambar 1.3, tokoh perempuan sedang jogging melewati pemeran utama, dan posisi tokoh perempuan lebih dekat dengan kamera dibandingkan dengan pemeran utama, untuk menampilkan dengan jelas bahwa fokus dari frame ini adalah si tokoh perempuan yang bertelanjang dada.
Gambar 1.2 dan 1.3 para perempuan tampak santai dan biasa saja ketika beraktivitas di luar rumah dengan bertelanjang dada
Gambar 1.2 dan 1.3 para perempuan tampak santai dan biasa saja ketika beraktivitas di luar rumah dengan bertelanjang dada
3.
Tempat penitipan anak diurus oleh seorang
laki-laki
Pada umumnya di dunia nyata, tempat penitipan anak diurus
oleh perempuan. Namun berbeda halnya dalam film ini. Tempat penitipan anak
diurus oleh seorang laki-laki. Dari nama tempatnya saja yang terdapat kata
‘paternelle’, menunjukkan bahwa yang mengurus anak di penitipan tersebut adalah
laki-laki atau seorang ayah. Pada gambar 1.4 ditampilkan tulisan kata 'Nissar Aide Paternelle' dengan teknik close up, agar para penonton pun bertanya-tanya, karena biasanya tempat penitipan anak bertulis 'maternelle', diurus oleh perempuan, namun di film ini bertulis 'paternelle', yang berarti tempat penitipan anak itu dijaga oleh laki-laki. Kemudian pada gambar 1.5 ditampilkan seorang laki-laki yang menjadi pengurus tempat penitipan anak itu, seolah memberi jawaban atas tulisan 'paternelle' yang membuat penonton bertanya-tanya. selain itu menggunakan teknik frame medium long shot, untuk menampilkan si laki-laki pengurus penitipan anak tersebut dan latar di sekitarnya yang menunjukkan mainan anak-anak dan beberapa perabotan dapur.
Gambar 1.4 dan 1.5 tulisan kata 'paternelle' dan laki-laki pengurus tempat penitipan anak
4. Seorang pria membuka kancing baju
ditempat umum
Pada detik
2:53 – 2:55 diketahui bahwa seorang pria membuka kancing ditempat umun. Dengan
membuka kancing ditempat umum itu merupakan salah satu faktor dimana akan
mengundang hawa nafsu lawan jenis. Jika dikaitkan dengan kehidupan nyata,
banyak sekali perempuan-perempuan yang memakai baju yang memperlihatkan
dadanya. Dengan teknik medium long shot menampilkan dengan jelas dari depan bahwa pemeran utama sedang bersepeda sambil membuka kancing bagian atas bajunya di jalan. Kemudian pada detik selanjutnya diperjelas lagi dengan teknik close up adegan ketika pemeran utama membuka kancing bajunya pada gambar 1.7.
Gambar 1.6 dan 1.7 pemeran utama pria membuka kancing baju bagian
atas ketika sedang bersepeda di jalan raya.
5. Menggunakan celana ketat dan pendek
dan digoda oleh perempuan
Pada detik
3:12 si pria menggunakan celana pendek
dan ketat, ketika dia sedang berada di lampu merah, si pria itu sedang di goda
oleh wanita jalanan yang berandal. Karena dengan celana itulah menjadikan
wanita berandal jalanan itu menjadi menggodai si pria itu. Dalam kehidupan
nyata, biasanya justru perempuan yang akan digoda oleh laki-laki berandal yang
ada di pinggir jalan. Pada gambar 1.8 diperlihatkan dengan jelas melalui teknik long shot, seorang wanita yang sedang memperhatikan pemeran utama sambil menggodanya. Di adegan ini terlihat dengan jelas bahwa yang menjadi fokus disini adalah wanita berandal tersebut yang sedang menggoda pemeran utama, dengan latar di sekitarnya di blur, dan menampilkan pula potongan dari bagian kaki pemeran utama yang menggunakan celana ketat dan pendek yang membuatnya digoda oleh wanita berandal tersebut. Selain itu wanita itu juga menggunakan pakaian yang tidak rapi, sepatu boots serta rambut gimbal, yang menguatkan karakternya sebagai seorang wanita berandal.
Gambar 1.8 pemeran utama laki-laki digodai oleh perempuan
berandal di pinggir jalan karena menggunakan celana ketat dan pendek
6. Perempuan buang air kecil di luar ruangan
Pada gambar 1.9 ditampilkan dengan teknik long shot seorang perempuan sedang buang air kecil di sebuah gang kecil, dimana pemeran utama berhenti di depan gang tersebut. Kedua tokoh ini ditampilkan di tengah-tengah kamera untuk menjadi fokus dari adegan ini. Dalam kehidupan nyata, jelas tindakan yang dilakukan oleh tokoh perempuan sangatlah berbanding terbalik, karena biasanya yang berani buang air kecil di luar ruangan adalah laki-laki.
Gambar 1.9 seorang tokoh perempuan buang air kecil di sebuah gang kecil
7. Segerombolan
wanita nakal yang sedang menggoda seorang pria
Pada menit ke
4:20 menunjukan bahwa sedang ada segerombolan wanita nakal yang sedang
menggodai seorang pria disebuah tempat yang sepi. Pola pengambilan gambar
adalah Long Shoot, supaya memperjelas
bahwa tidak hanya 1 orang saja yang sedang menggoda pria tersebut tetapi ada 4
orang, dan memperlihatkan dari segi pakaian yang dipakai yaitu pakaian yang
tidak rapi dan terkesan nakal.
Gambar 1.10 beberapa perempuan yang menggoda pemeran utama laki-laki
8. Pria dilecehkan dan diancam oleh segerombolan perempuan
Terlihat pada gambar 1.11 bahwa pemeran utama dipojokkan di dinding, dan diancam oleh pisau oleh beberapa perempuan. Dengan teknik medium close up, dapat kita lihat bahwa salah satu perempuan menempelkan pisau ke leher pemeran utama, dan dapat kita lihat pula ekspresi menantang dari perempuan-perempuan tersebut dan ekspresi takut dari pemeran utama. Dari segi pencahayaan pula menggunakan cahaya yang sedikit redup untuk menimbulkan dan menguatkan kesan tegang pada adegan tersebut. Selanjutnya dapat kita lihat dengan teknik close up bahwa salah seorang perempuan membuka resleting celana pemeran utama pada gambar 1.12.
Gambar 1.11 dan 1.12 pemeran utama dipojokkan, diancam dan dilecehkan oleh beberapa perempuan
9. Polisi di kantor polisi kebanyakan wanita
Pada menit 5:12, terlihat di sebuah kantor polisi dan di kantor polisi tersebut polisi yang ada kebanyakan wanita. Seperti pada gambar 1.13 terlihat seorang polisi wanita sedang memegang buku dengan seragam polisi dan pada gambar 1.14, terlihat dua orang polisi wanita sedang berpapasan. Dengan teknik medium close up, menampilkan seragam bagian atas mereka sebagai seorang polisi.
Gambar 1.13 dan 1.14 polisi yang ada di kantor polisi tersebut kebanyakan wanita.
10.Seorang polisi wanita menggoda pelayan laki-laki dengan kata-kata rayuan
Dengan teknik close up dapat dilihat ekspresi seorang polisi wanita menggoda seorang pelayan laki-laki dengan memuji penampilannya, seperti yang nampak pada gambar 1.14. Pada dunia nyata yang sering kita temui adalah polisi laki-laki menggoda pelayan perempuan.
Gambar 1.15 polisi wanita sedang menggoda pelayan laki-laki dengan kata-kata
11.Pemeran utama dimarahi oleh istrinya karena mengenakan pakaian yang mengundang nafsu
Dalam adegan yang nampak pada gambar 1.16 yang menjadi fokus adalah ekspresi kemarahan dari istri sang pemeran utama karena pemeran utama mengenakan pakaian yang mengundang nafsu, sehingga digoda oleh perempuan-perempuan di jalan. Ekspresi marah sang istri nampak jelas dengan teknik close up pada wajah sang istri. Selain itu, setting malam hari juga dipilih untuk menampilkan dan mendukung suasana menegangkan dari pertengkaran antara suami istri tersebut.
Gambar 1.16 sang istri marah kepada pemeran utama
Kesimpulan: film ini menceritakan tentang bagaimana kedudukan antara laki-laki dan perempuan terbalik. Apa yang biasa dilakukan oleh perempuan dilakukan oleh laki-laki dan begitujuga sebaliknya. Film ini juga memberi peringatan kepada para laki-laki untuk tidak melecehkan perempuan. Supaya sebaiknya sebagai manusia kita saling menghargai satu sama lain, tanpa memandang gender, usia, dan SARA.
Menurut kami film ini sangat bagus dan mengena dalam penyampaian pesannya agar laki-laki dan perempuan dapat mendapatkan hak dan kewajibannya masing-masing dan saling menghargai, tanpa merasa dirinya adalah mayoritas atau gender yang lebih tinggi dari yang lain.
Oleh:
Fifi Refa
Sabrina Anadya
Dwi Elok
Syifa Shara
untuk memenuhi tugas Apresiasi Film Prancis
Menurut kami film ini sangat bagus dan mengena dalam penyampaian pesannya agar laki-laki dan perempuan dapat mendapatkan hak dan kewajibannya masing-masing dan saling menghargai, tanpa merasa dirinya adalah mayoritas atau gender yang lebih tinggi dari yang lain.
Oleh:
Fifi Refa
Sabrina Anadya
Dwi Elok
Syifa Shara
untuk memenuhi tugas Apresiasi Film Prancis